(slidegossip.com) Seorang pelacur alias Pekerja Seks Komersial (PSK) di salah satu wisma di lokalisasi Girun, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengaku sudah kecanduan seks dan harus berhubungan seks setiap harinya. Akibat kondisnya itu, perempuan ini pun menolak rencana pemerintah yang akan menutup tujuh lokalisasi di daerah setempat. Demikian pengakuan seorang PSK yang berinisial SY (37), warga Kecamatan Sumbermancing Wetan, Kabupaten Malang.
SY masuk di lokasi pelacuran Girun sudah sejak tahun 2005 lalu. "Saya menolak penutupan itu, karena saya sudah kecanduan seks. Maaf ya, setiap harinya saya harus berhubungan seks. Walau hanya sehari satu kali," kata SY, Jumat (5/9/2014).
Perempuan yang mewanti-wanti agar namanya harus disamarkan itu mengaku, kelainan seks itu sudah dialaminya sejak usia muda. "Lulus SMA, keperawanan saya diambil pacar saya. Sejak itu, saya terus diajak berhubungan seks," ujar dia sembari menghisap rokok.
Namun, setelah sering berhubungan seks dengan pacarnya, ternyata sang pacar malah memilih perempuan lain. "Sejak itu, saya nekat menjaja seks di lokalisasi ini," cetusnya.
SY pun mengaku sudah tak punya impian lagi untuk menikah seperti wanita pada umumnya. "Mau menikah sudah terlambat. Mau jadi perempuan seperti ini saja," kata dia sembari meneteskan air mata.
"Jika memang Pak Rendra (Bupati Malang), memang akan menutup lokalisasi ini, harus ada jaminan untuk para PSK dan mucikari. Nasib PSK yang sudah kecanduan seks susah untuk berhenti jadi PSK. Mungkin ini takdir saya," kata dia pasrah.
SY juga mengaku heran atas kondisinya yang tak bisa menahan diri untuk selalu berhubungan seks. "Jika sehari tak berhubungan, badan gemetar dan kedinginan seperti orang kecanduan obat-obatan," kata dia.
Padahal, SY tidak pernah mengonsumsi obat-obat terlarang, seperti sabu-sabu atau narkoba. "Hanya hanya suka minum-minuman keras dan merokok. Itupun karena kebutuhan," kata dia lagi.
SY sudah pernah memeriksakan kondisinya ke dokter. "Sudah pernah ke dokter. Jawabnya dokter hanya karena kebiasaan saja. Sudah dikasih obat. Tapi belum ada perubahan. Ya sudah lah. Nikmati saja," kata dia.
Sementara itu, di lokasi pelacuran Girun, hanya ada puluhan PSK dan belasan mucikari. "Jumlah pastinya saya tidak tahu," ujar dia.
Seperti diberitakan, Pemerintah Kabupaten Malang akan menutup tujuh lokasi pelacuran pada tanggal 28 November 2014 mendatang. Dari tujuh lokasi itu, ada 84 pengelola dan 327 PSK. Penutupan itu, berdasarkan Keputusan Bupati nomor 188.45/380/KEP/421.013/2014 tentang tim penanganan dan penutupan lokasi pekerja seks komersial di wilayah Kabupaten Malang.