slidegossip.com - Pasti kurang enak rasanya jika memiliki teman atau orang dekat yang sensitif atau gampang terbawa perasaan, atau istilah gaulnya 'Baper'. Namun sebenarnya sifat baper ini tak selalu identik dengan sifat negatif dan emosional. Sebab, biasanya orang dengan sifat sensitif sebenarnya cenderung ingin selalu membantu orang lain dan membuat banyak orang bahagia, karena dibalik itu ia punya sifat tidak tegaan dan mudah tersentuh. Malah terkadang hal tersebut justru sering berbalik menyulitkan diri mereka masing-masing.
Rasa peka dan emosional pada orang yang sensitif atau sedikit-sedikit baper memang cenderung lebih tinggi ketimbang mereka yang lebih rasional. Berikut ini adalah cara mengenal kepribadian teman atau orang yang sifatnya sensitif alias baper :
1. Memerlukan waktu menyendiri
Orang yang sensitif atau suka baper biasanya memerlukan waktu menyendiri sebagai bentuk waktu berkualitas. Ini penting bagi mereka untuk menganalisa dan berpikir mengenai keadaan di lingkungan sekitar. Waktu menyendiri tersebut biasanya dimanfaatkan sebagai momen introspeksi diri.
2. Sering dikira orang lemah
Hati yang lebih mudah tersentuh, membuat orang sensitif dinilai memiliki karakter lemah dan cepat menyerah. Penilaian itu tentunya salah. Sebab, mereka sebenarnya adalah orang yang bermental kuat, ringan tangan, dan punya empati tinggi.
3. Sering menjadi tempat curhat
Mereka yang sensitif memang tepat dijadikan sebagai teman curhat. Sebab, rasa peka yang mendalam membentuk mereka menjadi pendengar yang baik dan mampu menenangkan teman yang tengah gundah gulana.
Baca juga :
Seperti yang diungkapkan tadi, saat orang lain merasakan kepedihan, biasanya orang yang sensitif akan sangat mudah merasakan kesedihan yang sama.
5. Sulit menolak
Pembawaan ingin selalu menolong dan membahagiakan orang lain, membuat orang sensitif jadi sulit untuk menolak sesuatu. Umumnya, mereka menunjukkan penolakan dengan cara diam agar orang lain tidak tersinggung.
6. Mudah senang dan sedih
Orang sensitif atau baper dapat dengan mudah merasa sedih dan senang dalam taraf yang berlebihan alias lebay. Hal inilah yang akhirnya membuat orang sensitif atau baper sering kali menderita kelelahan emosional. Dengan kata lain, mereka sendiri yang menempatkan posisinya sebagai objek penderita. (Silvita Agmasari)