slidegossip.com - Misteri kematian Wayan Mirna Salihin mulai menemukan titik terang. Banyak cerita bermunculan motif di balik pembunuhan Mirna. Seperti diketahui, Mirna tewas usai menyeruput es kopi Vietnam di Cafe Olivier Grand Indonesia Jakarta, pada tanggal 6 Januari 2016 lalu. Saat tewas, Mirna sedang bersama dua sahabatnya Jessica Kumala Wongso dan Hani. Saat ini Jessica telah ditetapkan tersangka dalam kasus ini.
Namun di tengah upaya polisi mengungkap kasus ini, sebuah informasi mengejutkan datang dari Darmawan Salihin, ayah Mirna. Kata Darmawan, dalam percakapan di aplikasi whatsapp, ada sesuatu yang terbilang ganjil. Dimana di dalam percakapan itu, Jessica mengatakan sesuatu ke Mirna.
"Mir, mau dong dicium lu, udah lama," kata Darmawan menirukan percakapan di whatsapp.
Darmawan mengatakan hal itu saat berbicara pada acara talk show'Indonesian Lawyer Club (ILC)' yang tayang di TVOne, Selasa (2/2/2016), malam. Darmawan tidak menjelaskan apa maksud ucapan itu namun dia menegaskan kira-kira seperti apa maksudnya jika ada ucapan seperti itu keluar dari seorang perempuan ditujukan kepada perempuan yang berjenis kelamin sama.
"Kira-kira kalau dunia cewek begini kenapa?" tanya Darmawan.
Dia menduga sosok Mirna bagi Jessica adalah semacam 'mainan'. "Mungkin (Jessica) bilang jangan sentuh mainan saya," kata Darmawan.
Baca juga :
Dijelaskan Darmawan bahwa kemungkinan besar Jessica memiliki kepribadian ganda. "Setelah (Mirna) married (menikah) baru ada masalah. Kalau tidak married, tidak mati. Saya yakin," kata Darmawan.
Diketahui, Mirna menikah dengan pria bernama Arief pada bulan Desember 2015 lalu. Beberapa hari setelah meninggalnya Mirna, sempat mengemuka bahwa Jessica adalah seorang lesbian alias penyuka sesama jenis.
Pengacara Jessica, Yudi Wibowo Sukinto, buru-buru membantah hal tersebut. Dia bilang, Jessica punya pacar di Australia. "Pacarnya ada di Australia, namanya Patrick," kata Yudi di Mapolda Metro Jaya beberapa waktu lalu.
Lalu bagaimana tanggapan Jessica? "Hahaha, itu tidak benar. Saya saja ketawa mendengar isu itu,” kata Jessica sambil tertawa dan berlalu usai diperiksa polisi.
Dalam acara yang sama, pengamat Kepolisian, Sisno Adiwinoto juga mengatakan sebuah kisah di balik persahabatan ketiga perempuan muda itu. Kata Sisno, Mirna terkesan takut bertemu Jessica sehingga berulangkali Mirna meminta Hani agar bisa ditemani untuk bertemu Jessica.
"Nanti bisa dibuka rekaman percakapannya," kata Sisno.
Ayahanda Mirna yakni Darmawan Salihin pada acara itu juga mengatakan hal yang sama bahwa Mirna takut bertemu dengan Jessica hingga meminta Hani menemaninya. Benarkah hal tersebut?
Dermawan juga bercerita tentang keberadaan Jessica Kumala Wongso saat berada di RS Abdi Waluyo. Dermawan mengatakan tidak melihat kesedihan di raut wajah Jessica saat Mirna meninggal. Dermawan yang saat itu datang ke RS Abdi Waluyo dengan panik menghampiri Mirna yang sudah terbaring di rumah sakit.
"Mir bangun, ini papa. Kamu bangun papa yang mati saja nggak apa," ucap Dermawan menirukan kata-katanya saat itu.
Ketika perawat tengah berusaha memompa Mirna yang sudah tidak bernyawa, tiba-tiba menurut Dermawan, Jessica datang , dan secara tenang menyampaikan sesuatu. "Om Mirna menggal cantik ya?" ucap Dermawan menirukan kata-kata Jessica.
Melihat sosok Jessica yang asing bagi Dermawan, lantas ia pun bertanya kepada teman anaknya tersebut. "Kamu siapa?" tanya Dermawan saat itu kepada Jessica. Jessica pun memperkenalkan namanya.
Setelah suasana agak tenang, ia pun kemudian menghampiri Jessica. Ia memperhatikan gerak-gerik Jessica saat itu. Menurut Darmawan, Jessica satu-satunya orang yang ia lihat tidak menangis. "Tapi saat itu nggak ada prasangka," kata dia.
Sejauh ini belum ada penjelasan resmi dari pihak kuasa hukum Jessica. Namun berulangkali Jessica maupun kuasa hukumnya menegaskan bukan Jessica pembunuh Mirna.
Jessica merupakan anak bungsu dari pasangan Imelda Wongso dan Winardi Wongso, pengusaha plastik asal Jakarta. Jessica Kumala Wongso dan Wayan Mirna Salihin (27 tahun) merupakan teman satu kampus di Australia. Keduanya lulus pada tahun 2008. Adapun Hani berkuliah di Billy Blue College, Australia.
Namun lantaran Karena tak kunjung mendapat pekerjaan tetap usai menempuh pendidikan sarjana, Jessica akhirnya memilih pulang ke Indonesia pada akhir tahun 2015.
"Sebenarnya dia lagi cari-cari kerjaan. Kalau di Indonesia kan desain grafis banyak yang butuh. Dia punya rumah di sini (di Sunter Icon, Jakarta Utara). Dulu cuma ditunggui pembantu waktu masih pada di Australia," kata Yudi Wibowo, penasihat hukum Jessica yang juga sepupunya.
Delapan tahun silam Jessica Kumala Wongso dan Wayan Mirna Salihin berkenalan di Kampus Billyblue College, Sidney, Australia. Mereka mengambil jurusan yang hampir sama, Jessica di Multimedia sementara Mirna jurusan Grafis. Seperti diceritakan Jessica saat wawancara dengan salah satu stasiun televisi, dirinya hanya sebatas teman kampus.
"Tidak begitu dekat, tidak sampai curhat-curhatan,” kata Jessica dikutip Tribun Bali, Selasa (2/02/2016).
Jessica mengungkapkan, dia dan Mirna tidak pernah sampai tinggal bersama. "Ketemunya paling di kampus, ngomongin tugas saat makan siang bareng," ujarnya.
Namun, Jessica mengaku pengalaman yang paling berkesan dengan Mirna di Australia adalah ketika mereka pergi cari tempat ngopi bersama. "Kita suka cari cafe yang enak, jauh-jauh untuk ngopi doang," katanya.
"Sekarang dengan kejadian ini berhubungan kopi membuat saya sedih," tambahnya.
Di mata Jessica, Mirna adalah sosok sahabat yang baik dan seorang yang hebat. "Bagi saya dia sangat berharga banget. Mirna orangnya sangat hebat," katanya.
Kalau memang sahabat dekat, sebegitu teganyakah Jessica membunuh Mirna dengan cara meracuninya hingga tewas? (Op)