slidegossip.com - Usai dilaporkan oleh remaja-remaja pria berinisial DS dan AW, pedangdut Saipul Jamil kembali dilaporkan oleh remaja pria ketiga berinisial M yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan Saipul Jamil. Lewat tim kuasa hukumnya, brondong muda M membantah kalau dirinya ingin mencari popularitas.
"Kalau mencari popularitas, ngapain pakai masker. Kenapa tidak dibuka saja," kata Agus Rudijanto saat ditemui usai BAP di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (29/2/2016) malam.
Pelapor ketiga yang diketahui berusia sekitar 19-20 tahun itu melaporkan Ipul ke Polres Metro Jakarta Utara dengan tuduhan pelecehan seksual. Menurut laporan, kejadian yang bermula Oktober 2015 itu telah terjadi sebanyak empat kali.
Agus pun menjelaskan profesinya korban Saipul Jamil tersebut adalah pekerja swasta. "Hanya karyawan saja," ungkapnya.
Menurutnya, saat kejadian, Saipul menjanjikan beberapa hal. Termasuk, iming-iming untuk menjadi artis. "Ada beberapa janji-janji. Ternyata kesekian kalinya baru menyadari. Korban nggak berdaya karena malu dan takut," sambung Agus.
M yang merupakan pelapor ketiga yang mengaku sebagai korban pelecehan seksual Saipul Jamil melaporkannya ke Polres Metro Jakarta Utara dengan No Pol: LP/255/K/II/2016/PMJ/RESJU Senin kemarin. Usai menjalani visum, tim kuasa hukum pelapor ketiga menceritakan kronologi kejadian.
"Laporan sudah diterima kepolisian dan penyidikan awal sudah dilakukan. Kasusnya hampir sama dengan yang lain, mengarah pada pelecehan seksual," kata tim kuasa hukum M, Agus Rudijanto usai BAP di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (29/2/2016).
"Laporan sudah diterima kepolisian dan penyidikan awal sudah dilakukan. Kasusnya hampir sama dengan yang lain, mengarah pada pelecehan seksual," kata tim kuasa hukum M, Agus Rudijanto usai BAP di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (29/2/2016).
Agus mengatakan menurut M, kejadian tersebut terjadi sebanyak empat kali. Dua kali saat Oktober 2015, satu kali di bulan Desember 2015, dan sisanya pada Januari 2016.
"Agak miris ya dari sisi keterangan korban sudah terlalu jauh," tambah Agus.
Dia kembali menegaskan keempat kejadian tersebut terjadi di kediaman pribadi Ipul di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. "Semua di tempat yang sama," tegasnya.
Kordinator penonton alias para penonton bayaran atau Alay, Elly Sigigi mengaku kenal dengan sosok pria yang bernisial M ini. Elly mengatakan jika M ingin ngetop dan sempat menjadi salah satu pagar bagus di pernikahannya yang lalu. dan ia juga merupakan seorang penyanyi dan model.
"Dia mau ngetop tuh. Dia pernah jadi pagar bagus di nikahan saya. Dia model, singer (penyanyi) juga," ucap Elly Sugigi kepada wartwan di di Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (29/2/2016).
M sengaja memang mendekati Saipul Jamil karena dia menurut Elly ingin menjadi penyanyi yang terkenal. Elly menilai jika laporan yang dilakukan oleh pria berinisial M karena ingin dikenal publik.
"Dia itu mau deketin bang Ipul biar jadi penyanyi dan asisten Bang Ipul. Cuma saya nggak tahu ya kelanjutannya seperti apa. Ya dia itu terobsesi menjadi artis. Tetapi jangan gitu dong. Aku bilang (kepada Inisial M) ikut casting saja kalau kamu mau jadi artis," lanjut Elly.
"Dia itu memang sempat tinggal bersama Bang Ipul sekitar seminggu. Aku kenal dekat deh dengan Inisial M yang Laporkan Saipul Jamil. Dia orangnya itu tinggi juga pendiam. Kayaknya dia itu ada yang nyuruh, hasut-hasut gitu. Aduh, tambah jelek nih lagi deh nama gue di mata publik," kata Elly.
Mimpi menjadi artis justru mengantarkan M pada sebuah peristiwa pilu.
Mimpi menjadi artis justru mengantarkan M pada sebuah peristiwa pilu.
M sendiri mengaku dicabuli oleh Saipul Jamil setelah sebelumnya diiming-imingi akan diorbitkan. "Jadi komunikasi awal itu lewat media sosial. Setelah itu M diajak saudara SJ ke rumahnya," terang Priyo Jatmiko, pengacara M, di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (29/2/2016).
Termakan bujuk rayu, lanjut Priyo, M akhirnya pasrah menerima perlakuan tak senonoh dari Saipul Jamil. Bahkan hingga berkali-kali. "M tidak kuasa menolak. Ya karena iming-iming tadi. Tapi sampai sekarang tidak ada realisasinya," Priyo menambahkan. (Op)