slidegossip.com - Mendapat banyak hujatan, tekanan dan dipolisikan karena dianggap melecehkan lambang negara Indonesia, pedangdut Zaskia Gotik kini mengalami depresi. Sang biduan cantik inipun tak berhenti untuk terus meminta maaf atas kecerobohannya dalam berucap.
Setiap kali bertemu dengan awak media dan dicecar berbagai pertanyaan tentang ucapannya yang dianggap menghina lambang negara saat mengisi program acara musik 'Dahsyat' di RCTI, Zaskia Gotik selalu meminta maaf. Dikatakan tim kuasa hukumnya, yakni Gustaf Mbalembout, Dimpo Sitompul, dan Sunan Kalijaga, Sabtu (19/3), kondisi Zaskia Gotik kini semakin tertekan.
"Saat ini Zaskia Gotik tidak hadir karena depresi," ucap Sunan di kantor Himpunan Advokat Muda Indonesia, Jakarta Pusat.
Seperti diketahui, Zaskia Gotik sudah resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh anggota DPD RI, Fahmi Idris. Atas laporan tersebut, pedangdut asal Cikarang, Bekasi itu diancam dengan Pasal 57 Undang-Undang No 24 Tahun 2009 tentang bendera, bahasa dan lambang negara serta lagu kebangsaan.
Zaskia Gotik yang ditemui pada Jumat (18/3/2016) kemarin, mengaku tidak akan lelah untuk memohon maaf. Bahkan air matanya hampir menetes saat dirinya meminta maaf karena menyebut hari Kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 32 Agustus dan menuliskan lambang sila kelima Pancasila adalah bebek nungging.
"Mohon dimaafkan kesalahan neng sebesar-besarnya," ucap Zaskia memohon pada malam itu.
Namun tetap saja kritikan pedas hingga kini masih terus diterima oleh Zaskia Gotik akibat kecerobohannya dalam bertutur kata, ia dianggap publik telah melakukan kesalahan fatal karena menghina lambang negara.
Atas perilakunya ini, tim Kuasa Hukum Zaskia Gotik, Sunan Kalijaga meminta maaf pada seluruh masyarakat Indonesia. Lewat jumpa pers yang digelar di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Sunan menyampaikan bahwa kliennya mengaku tidak bermaksud melecehkan Pancasila dengan menjadikannya sebagai bahan guyonan saat tampil live di acara musik 'Dahsyat'. Hingga kini, Zaskia Gotik merasa tak tenang. Ia bahkan dikabarkan depresi menghadapi masalah yang tak diduganya menimbulkan dampak besar.
"Dia sudah langsung minta maaf," kata Sunan.
Tak hanya depresi, setiap kali ingat dengan guyonannya, Zaskia Gotik kata Sunan masih sering menangis. "Beberapa hari ini saya tahu dari orang dekatnya hampir tiap saat nangis," ujarnya menambahkan.
Tak hanya depresi, setiap kali ingat dengan guyonannya, Zaskia Gotik kata Sunan masih sering menangis. "Beberapa hari ini saya tahu dari orang dekatnya hampir tiap saat nangis," ujarnya menambahkan.
Bahkan, meski tayangan yang menampilkan guyonan Zaskia Gotik sudah tak tayang lagi, tetap saja, pemilik goyang itik ini masih menerima banyak ancaman dan kecaman.
"Ancaman kecaman sudah dilayangkan dari daerah juga. Ini yang kami sayangkan. Kenapa orang-orang yang berideologi berpendidikan tinggi, kenapa enggak merangkul bertanya lalu membina. Kalau memang sudah melakukan tahapan binaan dan Zaskia sombong nggak mau dibina nggak usah repot kalian yang lapor, kami juga akan mendukung dia dapat pelajaran," ujarnya.
Mengenai banyaknya laporan yang dilayangkan untuk Zaskia Gotik, Sunan Kalijaga bersama timnya mengaku akan siap menghadapi. "Yang sudah jadi laporan resmi akan kami hadapi. Pertama-tama bukan layak atau tidak dilaporkan. Bijaksananya tidak jadi urusan hukum. Selama klien kami bisa dikasih tahu, dibina, diperbaiki," katanya.
Sementara itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) beberapa waktu lalu sudah memberi sanksi teguran kepada pihak pengelola acara 'Dahsyat', RCTI. Hal tersebut dilakukan KPI terkait soal jawaban Zaskia Gotik dalam sesi Cerdas Cermat yang dinilai telah melecehkan lambang negara Indonesia.
Sementara itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) beberapa waktu lalu sudah memberi sanksi teguran kepada pihak pengelola acara 'Dahsyat', RCTI. Hal tersebut dilakukan KPI terkait soal jawaban Zaskia Gotik dalam sesi Cerdas Cermat yang dinilai telah melecehkan lambang negara Indonesia.
Director Programming & Production RCTI, Dini Putri menuturkan pihaknya pasrah dan menerima terguran yang dilayangkan kepada program musik 'Dahsyat'. "Kalau mereka bilang kita melakukan kesalahan dan mereka lakukan teguran, ya kita harus terima. Karena memang ada kesalahan di sana," ucap Dini.
Dini menuturkan, pada kejadian yang dilakukan Zaskia Gotik itu memang membuat pihaknya merasa dirugikan. Apalagi, jika KPI melakukan teguran yang ketiga, bukan tidak mungkin program 'Dahsyat' akan dihentikan sementara.
"Ya saat ini tegurannya semua orang bisa lihat di website KPI dan itu teguran Dahsyat yang kedua. Artinya secara kondisi itu memang merugikan kita. Karena teguran KPI itu kan akumulasi," katanya.
"Kalau dia sudah tegur 3 kali, artinya kita harus berhenti sementara. Padahal itu bukan sesuatu yang kita lakukan. Cuma ya, selama KPI mengaturnya lembaga penyiaran, mau nggak mau tanggungjwabnya ada di kita," lanjutnya.
Dini mengatakan, pihaknya juga tengah mengupayakan agar sanksi yang diberikan kepada KPI tidak sepenuhnya diberikan kepada lembaga penyiaran atau stasiun televisinya saja. "KPI juga harus bisa punya akses ke masing-masing orang. Karena sering kali orang salah ucap, salah bicara, itu nggak ada hubungan sama TV-nya."
"Karena Tv itu tempat mereka berpijak. Tapi begitu mereka ngomongnya salah, bukan TV-nya yang salah dong. Cuma ya mau gimana," imbuh Dini dengan nada pasrah.
Pihak stasiun televisi swasta, RCTI juga mengaku langsung memberikan teguran kepada Zaskia Gotik. Dini Putri menuturkan, teguran tersebut langsung diberikan kepada Zaskia pada saat kejadian hari itu juga.
"Kalau teguran kita cukup keras ya kesemuanya. Jadi buat kita, jangan kan berbahaya kayak gitu, kadang hal-hal yang nggak terlalu bahaya pun, kita langsung tegur," ujar Dini.
"Kalau kita tegurannya ya secara verbal aja. Karena kita kan nggak mungkin melakukan teguran yang gimana-gimana," lanjutnya.
Dini mengatakan, pada saat ini pihak RCTI hanya memberikan sanksi teguran kepada pelantun lagu 'Satu Jam Saja' itu. Ia juga tidak memberikan hukuman lain kepada Zaskia. "Hukuman lain nggak. Karena pelanggran yang dilakukannya itu atas nama pribadi. Cuma problemnya saat ini belum ada hukum untuk perorangan, kecuali hukum yang dianggap menghina perangkat negara itu," tandasnya.
Dini menambahkan, atas kejadian tersebut, pihaknya langsung mengevaluasi dan akan memperbaiki beberapa hal. Sehingga kejadian yang menimpa Zaskia Gotik pada saat acara disiarkan secara langsung tidak terulang kembali.
"Memang yang jadi pelajaran kita ke depan, begitu ada hal yang miss sedikt atau kurang etis, seharusnya kita berhentiin aja. Tapi bukan programnya yang diberhentiin. Jadi pada saat live harus digantikan dengan hal lain," tutur Dini.
Sunan Kalijaga menilai, Zaskia Gotik yang menjadi klien-nya adalah seorang warga negara yang perlu dibina lantaran wawasannya yang terbatas.
"Kenapa yang berpendidikan tinggi malah melaporkan. Seyogyanya Zaskia diberi somasi, kecaman di media, bukan dilaporkan," kata Sunan.
"Kalau enggak ngerti didorong masuk penjara gimana? apa enggak ironis? Ketika salah harusnya dirangkul dibina dan diperbaiki," lanjutnya.
Masih kata Sunan, banyak cara yang dapat dilakukan untuk menegur Zaskia Gotik secara bijak. Hal itu semestinya bisa dilakukan dengan cara menggelar jumpa pers secara terbuka atau melalui somasi. "Tapi bukan dilaporkan. Artinya ini bisa terjadi sama siapapun. Bahkan anak saya yang kelas 1 SD enggak bisa jawab lambang Pancasila apa terus dilaporkan? Kan kurang bijak," kata dia.
Meski demikian, Sunan Kalijaga mengaku tak bisa menghalangi pihak-pihak yang ingin membawa kasus ini ke ranah hukum. Kini yang bisa ia lakukan hanya melakukan pendampingan saja ketika Zaskia Gotik harus diperiksa oleh penyidik nanti.
"Kan kepolisian tidak bisa menolak kalau ada bukti dengan pasal yang dilaporkan. Penyidikan itu pihak berwenang. Jalan atau tidak itu lah gunanya tim kuasa hukum mendampingi Zaskia menjalani pemeriksaan," ucap Sunan.
Melalui Sunan Kaligaja, Zaskia Gotik mengaku memang tidak hafal isi dan lambang Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia.
"Kami mau meluruskan klien kami menyampaikan beribu maaf bahwa klien kami memiliki wawasan atau nasionalisme atau pendidikan minim," ujar Sunan.
"Tadi malam saya menanyakan langsung, 'apakah hapal Pancasila?', dia bilang, 'tidak hafal'. 'Apakah tahu lambang Pancasila?' dia juga bilang tidak tahu," sambungnya.
Sunan mengatakan, jika kliennya memang tidak paham atas jawaban apa yang telah dia tulis dan ucapkan pada saat mengisi acara di 'Dahsyat'.
"Sacara psikologi klien kami tidak paham dan tidak ngerti bahkan tidak tahu apa yang harus dia sampaikan saat itu. Seseorang yang tidak bermaksud, dianggap pelecehan atau penghinaan. Dia sampaikan maaf tidak ada maksud dan tujuan," tandasnya. (Op)